Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Perkotaan
Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
adalah sekelompok orang dalam sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka
yang sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang
berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata
socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata
sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya
mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Secara abstrak, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang
teratur.
Untuk
menganalisis secara ilmiah tentang proses terbentuknya masyarakat sekaligus
masalah-masalah yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau
bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu
untuk menganalisis proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan,
serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika
sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain:
- Internalisasi (internalization)
- Sosialisasi (socialization)
- Enkulturasi (enculturation).
Syarat-Syarat Masyarakat
Syarat mutlak yang menjadi konsep tentang terbentuknya
masyarakat, di dalam kehidupan manusia, antara lain adalah sebagai berikut;
- Manusia yang Hidup Bersama
Menusia sebagai mahluk sosial tentu saja tidak bisa
hidup sendiri, kesendirian yang dialami manusia akan mendorong seseorang untuk
bergaul dan beritraksi satu sama lainnya. Interaksi yang terbentuk tersebut
sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang untuk tinggal bersama, baik melakukan
kontak sosial, menjalin kekerabatan, atau tindakan hubungan sosial lainnya.
- Bergaul dalam Waktu Cukup Lama
Syarat masyarakat selanjutnya, adalah bergaulnya
seseorang dalam lingkungan sosial, bergaul ini tidak hanya dilakukan seskali
dalam seumur hidup.
- Menciptakan Komunikasi dan Perturan
Sistem pergaulan manusia yang memiliki keanekaragaman
dalam pemikiran tentusaja tidak bisa lepas dari konflik sosial yang menjadi
bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
- Menyadari Integrasi Sosial
Syarat masyarakat yang selanjutnya adanya tingkat
kesadaran yang menganggap pentingnya kehidupan bersama (integrasi) kehidupan
ini kemudian menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap individu ang tergabung
dalam masyarakat tertentu, sebab semua masyarakat yang berada di wilayah
tertentu akan melahirkan integrasi sosial di dalamnya.
- Melakukan Sosialisasi
Syarat kelompok sosial dikatakan sebagai masyarakat
haruslah mampu memberikan edukasi pada generasi berikutnya, yang menjadi bagian
panting dalam pengenalan dan tredisi adanya pewarisan trah dan keturunan
terhadap anggota baru yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Unsur-Unsur Masyarakat
Sebagai sebuah kesatuan dalam individu-individu,
tentunya masyarakat memiliki berbagai bentuk unsur primer (utama) hingga bisa
dikatakan sebagai masyarakat. Unsur yang mengharuskan ada dalam masyarakat,
antara lain adalah sebagai berikut;
- Kepercayaan dan Pengetahuan
Unsur kepercayaan dan juga pengetahuan adalah unsur
utama dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena setiap perilaku
anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh hal yang mereka yakini serta
suatu hal yang diketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara
penyembahan kepada sang Pencipta Alam Semesta
- Perasaan
Perasaan merupakan keadaan jiwa yang dimiliki oleh
kepada manusia lainnya. Perasaan ini kan terbentuk dalam masyarakat setelah
melakukan hubungan sosial secara ajeg (konsiten) dalam kurun waktu tertentu,
sikap perasaan yang dimiliki oleh masyarakat ini adalah bagian daripada upaya
menciptakan hubungan harmonis dalam masyarakat.
- Tujuan
Tujuan adalah unusr masyarakat yang mampu mengakomodir
keinginan dan harapan berbagai individu yang tergabung, setiap masyarakat bisa
dikatakan masyarakat jika memiliki tujuan yang disamakan, akan tetapi scara
garis besar tujuan dalam masyarakat tersebut adalah menciptkan kehidupan yang
damai, tentram, dan harmonis dengan sesama.
- Kedudukan (Status)
Kedudukan sosial akan dihasilkan oleh masyarakat yang
mampu mengintegrasikan keinginan-keinginan bersama.
- Peran (Role)
Peran sosial bisa dikatakan sebagai unsur masyarakat
jika mampu mengupyakan pelaksanaan hak dan kewajiban yang dimilikinya sesuai
dengan kedudukan yang di dapatkan dalam masyarakat.
- Norma
Norma adalah bagian penting dari adanya unsur
masyarakat, setiap masyarakat yang tergabnung dalam wilayah tertentu akan
menghasilan norma, upaya ini dilakukan untuk memberikan perlindiangan dan
menjaga terjadinya konflik yang ada di lingkungan.
- Sanksi
Sanksi adalah suatu bentuk imbalan yang akan diberikan
oleh masyarakat kepada setiap individu yang menyimpang dari aturan atau norma
yang ada.
- Fasilitas
Fasilitas (sarana) adalah semua bentuk cara
serta metode yang menunjang dalam kehidpan bersama, fasilitas menjadi unsur
dalam masyarakat lantaran setiap masyarakat memiliki keinginan untuk
mendapatkan apa yang menjadi kewajibannya setelah hak dikeluarkan, misalnya
saja dalam kehidupan bernegara, masyarakat wajib membayar pajak dengan pajak
yang diberikan masyarakat juga berhak mendapatkan fasilitas yang diinginkan.
- Budaya
Budaya adalah unsur masyarakat yang terkhir,
kebudayaan ini terbetuk karena adanya hubungan sosial yang dilakukan secara
terus menerus da menciptakan kebiasaan (adat). Kebudayaan bisa menjadi
ciri khas dan kebanggaan bagi setiap individu yang tergabung dalam masyarakat.
Bentuk Masyarakat
Bentuk masyarakat dapat diketahui melalui pengunjian
dalam penelitian sosial. Bentuk masyarakat di hasilkan dari kebiasaan yang
dilakukan oleh setiap indvidu yang tergabung dalam lingkungan sosialnya, baik
untuk pergaulan ataupun untuk mendapatkan kepentingannya.
Macam-Macam Masyarakat
Macam masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut;
- Masyarakat Primitif
Pengertian masyarakat primitif adalah masyarakat yang
pola hidupnya masih tradisonal dengan ciri khas memiliki tingkat kebudayaan
yang cukup tinggi, sehingga tidak mau menerima perubahan sosial yang terjadi di
sekelilingnya.
- Masyarakat Modern
Pengertian masyarakat modern adalah masyarakat yang
lebih inggi tingkatkan daripada masyarakat primitif. Masyarakat modern sudah
memandang kehidupan sebagai hal yang perlu untuk melakukan kamjuan dalam
perubahan sosial, alat yang dipergunakannya juga sudah tidak banyak lagi
alat-alat tradisional.
- Masyarakat Madani
Pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang
sudah menerima segala bentuk-bentuk kamajuan serta dapat memanfaatkannya
sebagai kebutuhan.
- Masyarakat Multikutural
Pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat
yang hidup bersama dalam banyak perbedaan, masyarakat ini memiliki hubungan
yang tidak terlalu erat akan tetapi untuk menjaganya diperlukan kesadaran bahwa
pentingnya hidup bersama dalam kerukunan.
- Masyarakat Majemuk
Pengertian masyarakat majemuk adalah masyarakat yang
bersatu karena banyak perbedaan di dalamnya, masyarakat ini cederung melakukan
hubungan sosial yang terbatas untuk dapat menghindari konflik sosial yang ada.
Masyrakat majemuk seringjuga diibarkan sebagai masyarakat yang terbentuk dalam
ruang lingkup yang besar, tanpa adanya perbedaan wilayah.
Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut:
- Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
- Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
- Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
- Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
- Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
- Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
- Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.
Masyarakat Pedesaan
Pengertian Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat
tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang,
bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang
bertentangan dengan apa yang leluhur mereka ajarkan karna itu masyarakat
pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang
teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat
pedesaan yaitu :
- Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
- Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualism
- Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
- Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
- Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat
pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).
Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian
masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu
desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan
masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri.
Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur
serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan
“berlawanan”.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan
yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga
masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar
sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu,
adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih
memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari
pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata,
tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan
saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan
umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada
mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di
daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang
kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai
petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan
perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam
menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan
atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
- jumlah dan kepadatan penduduk
- lingkungan hidup
- mata pencaharian
- corak kehidupan sosial
- stratifiksi sosial
- mobilitas sosial
- pola interaksi sosial
- solidaritas sosial
- kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Aspek Positif dan Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola
kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan
dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut .
Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat
perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
- Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
- Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
- Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
- Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
Hubungan Desa-Kota, hubungan Pedesaan-perkotaan
Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya
terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka
saling membutuhkan. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga
merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota,
misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan
atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
Aspek-aspek Negatif dan Positif
- Konflik (Pertengkaran)
- Kontraversi (pertentangan)
- Kompetisi (Persiapan)
- Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan
- Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Urbanisasi & Urbanisme
Urbanisasi mengacu pada pergeseran populasi dari
daerah pedesaan ke perkotaan, "peningkatan bertahap jumlah orang yang
tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di mana setiap masyarakat
menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Hal ini secara khusus merujuk kepada
proses di mana kota-kota yang terbentuk menjadi lebih besar karena lebih banyak
orang mulai tinggal dan bekerja di daerah tersebut.Perserikatan Bangsa-Bangsa
memproyeksikan bahwa setengah dari populasi dunia akan tinggal di daerah
perkotaan pada akhir tahun 2008. Diperkirakan pada tahun 2050, sekitar 64%
negara berkembang dan 86% negara maju akan mengalami urbanisasi. Itu setara
dengan sekitar 3 miliar warga kota pada 2050, yang sebagian besar akan terjadi
di Afrika dan Asia. Khususnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga baru-baru ini
memproyeksikan bahwa hampir semua pertumbuhan populasi global dari tahun 2017
sampai 2030 akan diserap oleh kota-kota, sekitar 1,1 miliar orang baru
perkotaan selama 13 tahun ke depan.
Urbanisasi relevan dengan berbagai disiplin ilmu,
termasuk geografi, sosiologi, ekonomi, perencanaan kota, dan kesehatan
masyarakat. Fenomena ini terkait erat dengan modernisasi, industrialisasi, dan
proses sosiologi seperti rasionalisasi. Urbanisasi dapat dilihat sebagai
kondisi khusus pada waktu yang ditentukan (misalnya proporsi total populasi
atau wilayah di kota) atau sebagai peningkatan kondisi tersebut dari waktu ke
waktu. Jadi urbanisasi dapat diukur baik dalam hal tingkat perkembangan
perkotaan relatif terhadap keseluruhan populasi, atau sebagai tingkat ??di mana
proporsi penduduk perkotaan meningkat. Urbanisasi menciptakan perubahan sosial,
ekonomi dan lingkungan yang sangat besar, yang memberi kesempatan keberlanjutan
dengan "potensi untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien,
menciptakan lahan yang lebih lestari dan melindungi keanekaragaman hayati
ekosistem alami".
Dampak Urbanisasi
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Desa
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal)
sebagai berikut:
- Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
- Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan dari keluarga yang bekerja secara layak di kota.
- Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
- Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Desa
Adapun dampak negatif urbanisasi bagi desa sebagai
berikut:
- Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian besar penduduknya pindah ke kota.
- Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari gaya hidup di perkotaan sering ditularkan di kehidupan pedesaan.
- Desa banyak kehilangan penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Kota
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
- Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.
- Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas.
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Kota
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
1. Meningkatnya
pengangguran di perkotaan
2. Munculnya tunawisma,
tunasosial dan gubuk-gubuk liar di kota.
3. Meningkatnya
kemacetan lalu lintas.
4. Meningkatnya
kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lain
Urbanisasi bukan hanya fenomena modern,
tetapi juga transformasi historis akar sosial manusia yang cepat dan bersejarah
dalam skala global, dimana budaya pedesaan berkembang dengan cepat digantikan
oleh budaya perkotaan yang lebih dominan. Perubahan besar pertama dalam pola
pemukiman adalah akumulasi pemburu-pengumpul ke wilayah pedesaan ribuan tahun
yang lalu. Budaya desa ditandai oleh garis keturunan yang umum, hubungan erat,
dan perilaku komunal, sedangkan budaya perkotaan ditandai oleh garis keturunan
yang jauh, hubungan yang tidak biasa, dan perilaku kompetitif.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar